Tantangan Manajer SDM di Masa Depan dan Strategi Menghadapi Permasalahan SDM
TUGAS DISKUSI:
Tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh para manajer SDM di masa mendatang?
Bagaimana strategi menghadapinya?
JAWABAN:
Seperti yang dikemukakan oleh Ananthram & Chan pada jurnal yang diberikan oleh dosen pengampu (Challenges and Strategies for Global Human Resource Executives: Perspectives from Canada and the United States), ada beberapa poin-poin kesimpulan yang dapat kita garis bawahi mengenai tantangan para manajer SDM di masa mendatang.
Saya akan mengutip pendapat Bolino Q Feldman (2000; Brewster Q Scullion, 1997; Shapiro et al., 2008) pada jurnal tersebut bahwa:
“....... The key challenges include operative functions of human resource management. For example, the major micro level challenges include the selection of an appropriate expatriate, consideration of staffing issues, provision of cross cultural training and development, attractive remuneration, performance appraisal and management, productive labor relations, talent management, and effective repatriation”
Yang dapat diterjemahkan bebas sebagai berikut:
“Tantangan utama pada fungsi operasional HR. Sebagai contoh, pada level mikro utama termasuk proses seleksi pekerja asing yang mumpuni, pertimbangan dalam problematika kepegawaian, pendekatan dan pengembangan sosial kultural kerja, remunerasi yang menarik, penghargaan kerja dan manajemen, hubungan kerja yang produktif, manajemen talent, dan repatriasi yang efektif”
Jika melihat dari petikan diatas, dapat disimpulkan bahwa tantangan manajer SDM di masa mendatang berkutat pada globalisasi industri dimana usaha-usaha yang dijalankan korporasi mengaburkan batas geografis, sosio-kultural negara-negara di dunia, dalam kata lain: akan ada banyak perusahaan multinasional yang berdiri dengan berbagai permasalahan kompleks di dalamnya.
Lantas apa saja tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh manajer SDM?
Teknologi
Hampir semua lini kehidupan di masa depan tidak akan lepas dari pengaruh kemajuan teknologi. Manajemen SDM di masa mendatang dituntut untuk bisa mengawasi, mengelola dan memilih kandidat atau talent yang akan dipekerjakan. Saat ini kita sudah terbiasa dengan adanya aplikasi jobseeker online seperti Jobstreet, LinkedIn, Workmate, JobsDB, dll. Adanya aplikasi-aplikasi itu membantu para manajer SDM untuk mengetahui lebih dalam calon anggota organisasinya, termasuk di dalamnya mengenai motivasi kerja, rekam jejak digital dan prinsip-prinsip moral yang dianut dalam kesesuaiannya dengan nilai-nilai inti perusahaan.
Masyarakat Madani
Arus globalisasi dan pasar bebas menjadikan tugas manajer SDM menjadi lebih menantang. Dalam mencari talent dan pekerja, bukan tidak mungkin perusahaan akan merekrut ekspatriat dengan latar belakang kultural dan sosial yang berbeda dengan home country perusahaan. Permasalahan yang muncul dalam hal ini akan dihadapi oleh manajer SDM melalui pendekatan dan cross cultural exchange.
Tantangan dalam bidang ini juga adalah penolakan warga lokal terhadap kehadiran para pekerja ekspatriat karena dirasa mengambil alih kesempatan kerja di negara tuan rumah. Ini adalah tantangan makro yang marak terjadi. Dalam jurnal yang sama disebutkan:
“Labor negotiation is a little bit challenging. Labor union environments here in Canada is different to China and Vietnam, for example. (D.C.). The ability to get some people into some countries is difficult. Some countries don't embrace expatriates (W.H)”
Manajemen SDM harus menjadi negosiator antara kebutuhan perusahaan dengan pemerintah serta LSM terkait. Seperti hoax yang santer terdengar belakangan hari bahwa UU Omnibus Law akan mempermudah TKA beroleh pekerjaan di Indonesia.
Gerakan 8-8-8
Menurut saya, ini adalah gerakan yang paling banyak bergaung di negara Barat. Yakni gerakan life-work balance dimana hak asasi dan privat para pekerja dijunjung tinggi untuk mendukung kinerja dan performance setiap individu. Agaknya ini tidak berlaku untuk negara-negara Asia dimana masih banyak pekerja yang bekerja melebihi 40 jam per minggu. Manajemen SDM, terkhusus untuk perusahaan di Asia, memiliki potensi tantangan yang sama apabila para anggota organisasi memiliki kualitas yang setara dengan SDM bangsa Barat. Penghargaan, hukuman, remunerasi dan repatriasi menjadi salah satu pendorong motivasi pekerja di masa mendatang. Termasuk didalamnya jaminan sosial pekerja, lingkungan kerja yang sehat, budaya kerja yang terbuka dan penghargaan-penghargaan khusus lainnya.
Lantas bagaimana strategi untuk menghadapinya?
Setidaknya ada 5 strategi yang harus disiapkan oleh manajemen SDM untuk menghadapi iklim usaha global di masa mendatang diantaranya adalah:
- Restructuring strategies (strategi perombakan organisasi)
- Training and development strategies (strategi dalam pelatihan dan pengembangan talent)
- Recruitment strategies (strategi rekruitment)
- Outsourcing strategies (strategi alih daya pekerja)
- Collaboration strategies (strategi kolaborasi)
Strategi-strategi diatas hendaknya disesuaikan dengan fokus utama permasalah mikro dan makro yang menjadi tantangan manajemen HR, yakni teknologi, masyarakat madani dan budaya kerja yang sehat.
No comments :
Post a Comment
Leave A Comment...