Pengertian Kelompok Sosial dan Jenis-jenis Konflik Pada Kelompok Sosial
Cak Kriwul
July 03, 2019
PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
Kelompok
sosial merupakan suatu himpunan manusia dalam jumlah tertentu, yang di antara
anggotanya terjadi interaksi sosial, untuk jangka waktu tertentu, sehingga di
dalam proses interaksi antaranggota itu muncul pola interaksi sosial tertentu,
muncul perasaan sebagai bagian dari kelompok maupun adanya tatanan dan aturan
atau norma yang mengatur perilaku anggota kelompok serta tumbuhnya identitas
kelompok yang disadari dan diakui secara bersama oleh anggota kelompok itu.
Dalam
berbagai organisasi, interaksi antaranggotanya sangat dipengaruhi oleh adanya
berbagai kelompok sosial yang ada ddalam organisasi itu, ada perasaan sebagai
bagian dari in-group maupun out-group. Jika dicermati secara seksama, dalam
organisasi juga ditemukan kelompok primer maupun sekunder.
Sebagaimana
halnya in group dan out-group serta kelompok primer dan sekunder, dalam
organisasi akan sangat jelas dapat dilihat suatu interaksi sosial yang
menggambarkan adanya karakteristik kelompok formal dan informal.
PENGARUH KEANGGOTAAN KELOMPOK SOSIAL KEPADA INDIVIDU
Kelompok-kelompok
sosial yang disebutkan di atas, sangat mempengaruhi interaksi sosial
antaranggota organisasi. Menurut Carroll dan Tosi (1977), terdapat beberapa
pengaruh dari keanggotaan seseorang pada suatu kelompok di dalam suatu
organisasi. Pengaruh tersebut diantaranya adalah:
- Dukungan individual
- Sikap anggota kelompok
- Kepuasan kerja
- Ketidakhadiran dan perpindahan dalam kerja
- Sikap tolong menolong
- Ketegangan dan Kegelisahan
- Perkembangan Individual
JENIS KONFLIK YANG ADA PADA KELOMPOK SOSIAL
Suatu
konflik atau masalah dapat terjadi antar kelompok maupun dalam kelompok itu
sendiri yang sangat besar pengaruhnya terhadap keberadaan organisasi. Konflik
dalam hal ini dapat dibedakan menjadi konflik peran dan konflik antarkelompok.
KONFLIK PERAN MENURUT JAMES H DONELLY
James
H Donelly (1984: 221) menjelaskan tentang beberapa bentuk konflik peran yang
dapat terjadi dalam sebuah organisasi atau kelompok-kelompok sosial lainnya.
Konflik peran tersebut, dibagi menjadi dua yaitu: konflik peran sendiri (person
role conflict) dan konflik intra peran (intrarole conflict).
KONFLIK ANTAR KELOMPOK SOSIAL
Konflik
antarkelompok berhubungan dengan tingkat pencapaian kinerja organisasi. Tingkat
konflik antarkelompok pada titik optimum memberi dampak tertinggi atas kinerja
organisasi, kemudian terus menurun tingkat kerjanya pada saat tingkat
konfliknya antarkelompok semakin tinggi.
Hubungan
antara tingkat kinerja organisasi dengan tingkat konflik antarkelompok
menghasilkan tiga macam situasi:
Level Situasi I dalam Konflik Kelompok Sosial
Adalah
situasi dimana tingkat konflik antar kelompok sangat rendah atau bahkan hampir
tidak ada konflik sama sekali. Karakteristik organisasi dalam situasi ini
ditandai oleh tingkat penyesuaian diri yang lambat terhadap perubahan lingkungan,
sangat sedikit tantangan dan stimulasi terhadap gagasan. Anggota organisasi
cenderung apatis, karena apa yang dilakukan tetap pada posisi status quo, tidak
memberi perubahan apapun.
Akibat
selanjutnya, organisasi mengalami stagnasi. Jika kondisi ini berlanjut, akan
dapat menjadi ancaman potensial bagi kelangsungan hidup organisasi. Secara umum
kondisi ini mengganggu atau disfungsi kepada pencapaian tingkat kinerja
organisasi yang tinggi.
Level Situasi II dalam Konflik Kelompok Sosial
Tingkat
konflik antarkelompok mencapai tingkat optimal. Karakteristik organisasi pada
fase ini ditandai oleh adanya dinamika yang menuju ke arah positif menuju
tujuan organisasi dan inovatif dan perubahan mudah diintrodusir, pencarian
pemecahan persoalan dilakukan melalu pengembangan kreativitas dan penyesuaian
yang cepat terhadap perubahan lingkungan. Secara umum, pada situasi ini
dampaknya terhadap kinerja organisasi cukup positif, bermanfaat atau fungsional
terhadap pencapaian tingkat kinerja organisasi yang tinggi.
Level Situasi III dalam Konflik Kelompok Sosial
Tingkat
konflik makin tinggi. Karakteristik organisasi pada fase ini ditandai oleh
kenyataan bahwa konflik mulai dirasakan mengganggu pelaksanaan aktivitas
organisasi. Dalam banyak hal terjadi campur aduk dan tumpang tindih dengan
kegiatan sehingga sangat mengganggu aktivitas organisasi. Koordinasi sukar
dilakukan karena resistensi masing-masing kelompok cukup kuat. Sebagai
hasilnya, kondisi penuh kekacauan sangat mendominasi hubungan sosial dalam
organisasi. Jika kondisi ini berlanjut, akan dapat menjadi potensial bagi
kelangsungan hidup organisasi. Secara umum, kondisi ini mengganggu atau terjadi
disfungsi terhadap pencapaian tingkat kinerja organisasi yang tinggi.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK DALAM KELOMPOK SOSIAL
Ada
berbagai faktor yang mempengaruhi konflik antar kelompok sosial yang dapat
diidentifikasi mempengaruhi terjadinya konflik antarkelompok, yang menghasilkan
sesuatu yang tidak produktif, antara lain sebagai berikut:
- Perebutan sumber-sumber
- Perbedaan status dalam kegiata/kerja
- Perbedaan tujuan dan persepsi
- Saling ketergantungan
Dalam
situasi antar kelompok saling tergantung ini, konflik akan sangat mudah
terjadi. Secara umum, saling ketergantungan ini dapat dibedakan menjadi:
- Ketergantungan yang dipusatkan (pooled interdependence)
- Ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence)
- Ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)
Demikian
materi mengenai konflik-konflik dalam kelompok sosial yang marak terjadi pada
bingkai jalannya suatu organisasi. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat. Selamat
belajar!
Related Posts
- Manajemen SDM: Definisi, Contoh dan Perbedaan Metode Penilaian Kinerja Karyawan
- Telaah Hubungan Kerja Pemerintah Desa dengan Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya
- Manajemen Administrasi Negara Indonesia: Perencanaan, Penganggaran, Koordinasi dan Pengawasan
- Fungsi-Fungsi Akuntansi Biaya dan Peran Penting dalam Suatu Organisasi - Perusahaan Manufaktur
- 3 Jenis Konflik Peran Dan Contoh Nyata Menurut James H Donelly
- MACAM-MACAM CONTOH PENGARUH KEANGGOTAAN KELOMPOK SOSIAL PADA INDIVIDU MENURUT PARA AHLI