MACAM-MACAM CONTOH PENGARUH KEANGGOTAAN KELOMPOK SOSIAL PADA INDIVIDU MENURUT PARA AHLI

Dalam uraian berikut ini, kita akan mempertajam kemampuan pemahaman mengenai pengaruh keanggotaan kelompok pada individu. Menurut Carroll dan Tosi (1977) terdapat beberapa pengaruh dari keanggotaan seseorang pada suatu kelompok di dalam suatu organisasi, adalah sebagai berikut:
  • Dukungan Individual
  • Sikap Anggota Kelompok
  • Kepuasan Kerja
  • Ketidakhadiran dan Perpindahan dalam Kerja
  • Sikap Tolong Menolong
  • Ketegangan dan Kegelisahan
  • Perkembangan Individual


7 pengaruh keanggotaan kelompok pada individu di atas tentu memiliki penjelasan tersendiri dan saling terkait dalam membahas tentang pengaruh dan dampak yang diberikan kelompok pada seorang individu. Berikut adalah ulasan lengkapnya.

tiga orang sedang bercengkerama (credit : freepik.com)


Dukungan Individual Dari Kelompok Sosial


Apakah Anda pernah merasakan kesendirian dalam lingkungan kerja? Sebaliknya, apakah Anda merasakan kenyamanan dan rasa terpenuhi karena Anda berada dalam kelompok Anda?

Tentu kita semua tahu bahwa ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari keanggotaan kelompok sosial bagi seorang individu.  Diantara keuntungan tersebut adalah:
  • Kelompok memberikan kesempatan bagi individu untuk berinteraksi sosial
  • Kelompok memberikan bantuan kepada masalah yang dihadapi seorang individu
  • Kelompok menyediakan petunjuk dan nasihat untuk anggota baru yang berasal dari anggota kelompok lain sehingga mudah dalam menjalankan tugasnya
  • Kelompok memberikan perlingungan bagi anggotanya secara individual
  • Kelompok juga dapat menjadi tempat bagi anggotanya untuk berlatig dan sekaligus mempraktikkan berbagai kemampuan dan keterampilan baik kemampuan teknikal, sosial dan manajemen kepemimpinan
  • Kelompok dapat memetakan posisi sosial anggotanya terhadap kelompok lain dalam organisasi itu
  • Kelompok dapat menjadi tempat praktik bagi individu yang memiliki kelebihan untuk melakukan kepemimpinan, mpraktikkan dan sekaligus mengkondisikan seseorang itu pada posisi pemimpin meskipun sifatnya informal

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat berkesimpulan bahwa anggota kelompok tumbuh dan berkembang dalam kelompok dan dalam kelompok itu pula tiap-tiap anggota saling belajar satu sama lain. Ini menandakan bahwa kelompok memberikan dukungan individual bagi anggotanya.

Sikap Anggota Kelompok Yang Mempengaruhi Anggota Lain dalam Kelompok Sosial Itu


Apakah yang mempengaruhi sikap anggota suatu kelompok? Selain faktor internal yang dimiliki anggota secara individual, faktor eksternal lain yang penting adalah harapan peran atau role expectation anggota lain dalam kelompok itu. Anggota suatu kelompok dipengaruhi dalam sikapnya oleh apa yang diharapkan dan apa yang diinginkan dari anggota yang lain. 

Artinya, sikap anggota kelompok ditentukan oleh anggota lain dalam kelompok itu. Ini sangat berkaitan dengan kuat atau lemahnya ikatan kelompok tersebut. Jika ikatan kelompok kuat, maka norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu akan cenderung mendominasi sikap-sikap anggota kelompok. 

Sebaliknya jika ikatannya lemah, maka norma-norma kelompok relatif tidak mendominasi sikap anggota kelompok. Dalam hal ini, setiap anggota merasa memiliki kekuatan mengontrol orang lain dan sebaliknya, dirinya juga merasa dikontrol oleh anggota lain dalam organisasi itu.

Lemahnya norma dan ikatan kelompok juga menyebabkan terjadinya pelanggaran dan penyimpangan, sehingga hal tersebut dianggap biasa. Seperti contoh, sikap disiplin terhadap waktu, tidak dapat diterapkan secara maksimal karena ikatan kelompok yang lemah, karena ikatan kelompok yang lemah inilah kontrol anggota kelompok tidak dapat efektif dijalankan.

Kepuasan Kerja


Apakah Anda pernah merasakan kepuasan kerja? Kepuasan kerja tidak hanya dirasakan ketika apa yang Anda rencanakan sebelumnya dapat diwujudkan secara sempurna. Kepuasan kerja secara sosiologis berkaitan erat dengan ‘penerimaan kelompok atas keberadaan seseorang dalam kelompok atau unit kerja itu’.

Kepuasan kerja lebih berkaitan dengan perasaan diterima dan kenyamanan dalam bekerja. Penerimaan kelompok terhadap seseorang yang baru dalam kelompok itu akan menciptakan suatu kenyamanan kerja, di mana anggota baru itu dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan anggota lain yang telah ada terlebih dahulu dalam kelompok itu.

Sebaliknya, jika penerimaan terjadi, seorang baru tersebut merasa ditolak atau tidak diterima, maka ia akan merasa selalu curiga terhadap orang lain dalam lingkungan kerja itu, ia juga merasakan sukarnya bekerja sama dengan orang lain.

Ketidakhadiran dan Perpindahan dalam Kerja


Apakah Anda pernah memiliki perasaan tidak diterima oleh lingkungan atau kelompok Anda? Apa kecenderungan yang Anda lakukan jika berada dalam situasi seperti itu? Anda tentu akan segera ke luar dari lingkungan itu dan mencari suasana lain yang dapat menerima kehadiran Anda. Begitu pula yang terjadi dalam organisasi.

Jika tingkat kepuasan kerja mengalami penurunan, maka ketidakhadiran dalam kerja akan cenderung mengalami peningkatan. Jika penerimaan atas kehadiran seseorang dalam kelompok rendah sehingga ia merasa tidak dapat bergaul dan berinteraksi dengan anggota lain dalam kelompok itu, maka kecenderungan tidak hadir dalam kerja juga akan tinggi. Bahkan tidak mustahil, tidak diterimanya seseorang dalam kelompok itu dapat menyebabkan seseorang ke luar dari organisasi.

Sikap Tolong Menolong Dalam Organisasi


Anda pasti membutuhkan pertolongan orang lain dalam hidup Anda. Begitu pula yang terjadi dalam kehidupan berorganisasi, saling bantu membantu. Juga saling tolong menolong demi tercapaianya tujuan organisasi.

Sikap tolong menolong di antara sesama anggota kelompok merupakan suatu sikap atau aktivitas yang berlaku secara universal. Artinya, dimanapun dan kapan pun aktivitas ini dapat terjadi atau dapat ditemukan dalam semua bentuk kelompok, misalnya keluarga, organisasi kerja, pabrik, industri, kesatuan militer dan sebagainya.

Sikap tolong menolong dimana kerja sama dan saling membutuhkan merupakan dasar bagi organisasi untuk melakukan kegiatan koordinasi agar lebih mudah sehingga dapat menunjang kelancaran tugas atau pekerjaan.

Sikap tolong menolong antar anggota juga dapat bernilai negatif. Misalnya, sikap tolong menolong yang bermotif pencurian properti organisasi, atau sikap tolong menolong sesama karyawan pabrik yang melakukan kegiatan pemogokan sebagai bentuk solidaritas di antara anggota kelompok.

Ketegangan dan Kegelisahan Dalam Kelompok Yang Mempengaruhi Individu


Sumber dari ketegangan dan kegelisahan pada dasarnya adalah terletak pada ikatan kelompok. Pada kelompok yang memiliki ikatan kelompok yang kuat, kecenderungan terjadinya kegelisahan dan ketegangan akan rendah. Sebaliknya, pada kelompok yang ikatannya lemah, ketegangan dan kegelisahan akan menjadi tinggi.

Jadi jelas bahwa kelompok sangat berpengaruh terhadap segi kesehatan mental dari anggota karena dalam kelompok, anggota mendapatkan perlakuan yang dapat mengurangi atau sebaliknya, meningkatkan ketegangan dan kegelisahannya dalam bekerja.

Perkembangan Individual Yang Mempengaruhi Orang Tersebut


Apakah Anda merasakan ada banyak tambahan pengalaman yang berharga ketika Anda beraktivitas dalam kelompok Anda? Pengalaman yang dialami seseorang selama berproses bersama anggota kelompok lain merupakan sesuatu yang memberikan kontribusi bagi perkembangan Anda.

Ini berarti secara individual, pertumbuhan dan perkembangan kemampuan seseorang dalam suatu organisasi kerja dipengaruhi oleh kelompoknya. Situasi kerja dan situasi sosial dalam pekerjaan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan dan pertumbuhan kemampuan pekerja secara individual.